Ya Rabb

12:41 AM

...

Karena pikiranmu sedang mengemudikan dirimu, jam lima kembali, kemudian pergi lagi, dipinggir jalan kau sedang mengantri, kendaraan besar menyebrangi pulau, jalan mengepul banyak orang terkumpul, ada yang pulang ada pula yang tak tenang, kerancuan hati ketakutan diri. Sendiri pergi tak seorang ditemani, bertemu pengamen hingga pengemis permen. Bis berhenti dia naik lalu pergi.

Sampai dilokasi dia masih berlari, mengejar pekerja yang lelap dan tidur berseri, membangunkan mereka, rasanya hati teriris tak terobati, tengok jam dinding sudah larut juga malam ini. Selesai tengok dan mengarahkan dia mau kembali. Terus berlari mengejar kubus panjang sudah pergi. beroda empat, naik dan lelap hingga ditempat. Malu, malu rasanya, sudah terlewat larut sangat, berjalan tertatih diantara gelap nan sepi, ku tengok hari sudah mulai agak pagi. Tubuh tertidur letih tergusur.

Shubuh bersaut pikiran terpaut, mata terbuka pikiranku pun lengah, tersaut layar tertancap gambar, masih begini dan kembali lagi. Semakin pagi semakin membuka hati, ingat jam 8 harus masih balik lagi, tumpahan realita berbusung ekspektasi, banyak canda tawa berakhirkan tekanan hati, berontak sana sini, hingga dunia menggaungkan semesta, satu persatu kuasaMu terlihat, keadaan membuka pada system yang gelap gulita, debatmu seakan bukan percuma, lalu kau hapuskan air mata dan menyerahkan sepenuhnya, sudah lelahmu tak kunjung reda, ikhlaskan saja.

Hai tuhan bolehkah ku berterima kasih, tentang pembelajaran sampai saat ini, lelapku semakin menjadi hingga teringat pada suatu hari, tentang pertanyaan yang selalu ku buat akhir2 ini, sudahlah istirahatlah, ‘apasih yang kamu cari?’

Tuhan maafkan kami, tubuhmu yang kau titipkan ini belum bisa berbagi, untuk mensyukuri diri ini, menjaga secara baik, merawat dengan baik, tapi tuhan saya berjanji, akan selalu ingat kepada Mu, puasa mu, Sunnah Mu, Segala Mu, Kuasa Mu

I just miss being close to You.

...

You Might Also Like

0 comments