Apa itu Ta'aruf?

3:23 PM

This Pin was discovered by Molly McGarvey. Discover (and save!) your own Pins on Pinterest.


Bagi golongan yang anti pacaran, pasti sudah paham dan sering mendengar kata ta’aruf. If you know, saya bukan dari kedua golongan itu, haha bagiku pacaran maupun ta’aruf gaada bedanya, hahaha ini dulu~


Saya dulu anti sama ta’aruf-ta’arufan, saya suka merumuskan masalah dan menyimpulkan nya sendiri tanpa melihat seobjektif mungkin masalah itu dari berbagai pandangan. Maap khilaf. And finally saya penasaran.

Banyak teman saya yang mengalami dua hal itu, entah pacaran atau ta’aruf keduanya sama, bertujuan untuk mengenali lawan jenis dan goalnya adalah menikah. Tapi pacaran lebih over mengenalnya, dan kalau ta’aruf lebih malu-malu aja, bayangan saya gitu pokoknya. Kebetulan teman saya ada dari berbagai kalangan. Dari yang aktifis ormas golongan sayap kanan, ijo, item, ampe kuning, hahaha ataupun yang aktifis demo dan gamau tau soal golongan-golongan. Dan ketika saya diskusi saya suka di curhati tentang kakak teman saya yang dia sekarang lagi nerima proposal… -oh wau- saya membatin.. pikiran saya langsung rancu menghubungkan, -apa bedanya sama bikin acara ya, pake proposal-proposal segala- semacam penawaran.. yaampun mau nikah aja ribet, bikin surat penawaran.. udah, seketika langsung tanya macam-macam ke temen saya,

“berapa proposal yang sudah kakakmu terima?”
“kira-kira 10 mid..”
-seketika nelen ludah-
“ampe segitu ya, trus ada yang cocok?”
“gaada mid..”
“terus gimana dong”
“ya cari lagi mid..”
“………………………”

Dari sini semakin ngawur pikiranku mengenai ta’aruf. My conclusion is ta’aruf udah biasa dihubungkan dengan sekali kenal dan langsung nikah. Udh cintanya nanti aja sehabis nikah. -Oh God!! Aku mana bisa.. Ada yang bilang ta’aruf itu pacaran setelah nikah, ini apalagi.. ta’aruf itu enak, pasti jadi!! Hel* -_-  pasti ribut iya.. udahlah ta’arufan aja gaakan zina! ya bener sih, emm tapi entah saya belum percaya, haha teman saya masi suka curhat kalo kakaknya ta’arufan tapi ya telfonan dan sms an. Hahaha maap maap jadi underestimate dengan ta’aruf.

Sebut saja cewe A dan cowo B keduanya tidak saling mengenal dan berasal dari murobbi yang berbeda. (Jadi murobbi itu sebutan guru (ustadzah) waktu mentoring). Ketika A sudah merasa siap untuk nikah, A membuat semacam proposal yang isinya data diri, kesukaan, hobby, sifat, pekerjaan, dan TIPE CEWE yang akan dicari.. Sebelumnya A mempunyai guru yang dia percaya dan A sangat manut dengan guru nya, terpilihlah  guru A sebagai perantaranya, A memberikan proposal ke guru nya. Kemudian A menunggu, dan menunggu.. suatu hari guru A bertemu dengan temannya guru B yang sudah sangat akrab, guru A mengobrol-ngobrol dan berakhir dengan penunjukan proposal A yang ada ditangannya. guru A mempromosikan A dan guru B tertarik. Kebetulan guru B melihat bahwa tipe yang diinginkan A mirip dengan salah satu murid nya, yakni B. Kemudian guru B dengan inisiatifnya memberikan proposal A secara diam-diam, dan B cocok. Jadilah mereka, -tamat-


Pertanyaan saya adalah
Sebegitu percayanya A dengan gurunya, sampai rela masa depannya (calon istrinya) di tentukan gurunya.. hehe maap ya pertanyaanku agak gimana gitu wqwq
Yang kedua, kalo saya punya guru yang banyak gimana dong, bolehkah saya memberikan beberapa proposal ke beberapa guru saya? Hahaha jualan dong saya
Yang ketiga, kalo gitu kalo saya nih perantaranya, saya bisa dong baca data dari yg punya proposal..
Buset dah pertanyaan saya..

Ya emang gitu, itu namanya santri yang udah manut ke guru kebanyakan pasti begitu. Hehe dan ternyata diperbolehkan memberikan beberapa proposal ke beberapa guru, dan jelas guru boleh membaca!!
---
WAIT
..
Jangan salah paham dulu ya mengenai ta’aruf
Pada dasarnya ta’aruf adalah baik dan memang baik
Semua yang saya pikir macem-macem diatas bukan berarti salah atau tidak benar.
Ta’aruf ada bimbingannya dan ta’aruf tidak begitu menakutkan seperti yang kalian pikir hahaha
TA’ARUF memanglah ta’aruf
Karena ta’aruf artinya mengenal, saling mengenal
Bukan ujuk-ujuk dan tiba-tiba
..
Kalo dulu saya ditanya versi pacaran atau ta’aruf?
Saya no buat keduanya,
Sekarang setelah saya belajar dan ngaji,
Saya jadi paham apa itu ta’aruf, and fotunately I say yes for this one
So why it was forbidden and being wrong..
..
Bukan berarti taaruf tidak bisa saling mengenal dan bercakap.
Ta’aruf mengajarkan kebaikan, ta’aruf mengenalkan kepada menghargai lawan jenis dan tidak melampaui batas, ta’aruf mengajarkan norma dan kesetiaan, ta’aruf mengajarkan kasih saying, ta’aruf menghargai anugerah tuhan tentang rasa “cinta” –eaaa baper huahaha dan bagaimana cinta itu dijaga bukan di salurkan karena cinta itu masih suci tidak untuk dikotori, biarlah cinta itu tertanam dalam doa-doa hingga untaian doa itu terjalin dalam ikatan tali ijab. --Yaampun gakuaaat

Dalam al-qur’an hanya ada 1 kata yang tersebut dalam surat Al-Hujurat ayat 13, ta’aruf berasal dari kata lita’arafuu yang berarti perkenalan.
Ta’aruf adalah kegiatan bersilaturrahmi, berkenalan, dan bertatap muka (diperbolehkan), bisa dikatakan dengan tujuan, ingin mendapat jodoh, bisa juga dilakukan oleh kedua keluarga untuk menunggu keputusan anak, bersedia melanjutkan apa tidak.
Artinya disini ta’aruf lebih kepada pencarian informasi sedetail-detailnya dengan maksud agar informasi tersebut berguna sebagai bahan pertimbangan ke langkah berikutnya.


Bersambung..

;)
*tulisan berasal dari opini pribadi, hasil argumen setelah melalui proses ngaji dan mencari sumber,
ngaji kitab Syekh Nawawi Al-Ghassani,
belum komplit

You Might Also Like

0 comments