Apa itu Ta'aruf?
3:23 PM
Saya dulu
anti sama ta’aruf-ta’arufan, saya suka merumuskan masalah dan menyimpulkan nya
sendiri tanpa melihat seobjektif mungkin masalah itu dari berbagai pandangan. Maap
khilaf. And finally saya penasaran.
Banyak teman saya yang mengalami dua hal itu,
entah pacaran atau ta’aruf keduanya sama, bertujuan untuk mengenali lawan jenis
dan goalnya adalah menikah. Tapi pacaran lebih over mengenalnya, dan kalau ta’aruf
lebih malu-malu aja, bayangan saya gitu pokoknya. Kebetulan teman saya ada dari
berbagai kalangan. Dari yang aktifis ormas golongan sayap kanan, ijo, item,
ampe kuning, hahaha ataupun yang aktifis demo dan gamau tau soal
golongan-golongan. Dan ketika saya diskusi saya suka di curhati tentang kakak
teman saya yang dia sekarang lagi nerima proposal… -oh wau- saya membatin.. pikiran
saya langsung rancu menghubungkan, -apa bedanya sama bikin acara ya, pake
proposal-proposal segala- semacam penawaran.. yaampun mau nikah aja ribet,
bikin surat penawaran.. udah, seketika langsung tanya macam-macam ke temen
saya,
“berapa proposal yang sudah kakakmu terima?”
“kira-kira 10 mid..”
-seketika nelen ludah-
“ampe segitu ya, trus ada yang cocok?”
“gaada mid..”
“terus gimana dong”
“ya cari lagi mid..”
“………………………”
Dari sini semakin ngawur pikiranku mengenai ta’aruf.
My conclusion is ta’aruf udah biasa dihubungkan dengan sekali kenal dan
langsung nikah. Udh cintanya nanti aja sehabis nikah. -Oh God!! Aku mana bisa..
Ada yang bilang ta’aruf itu pacaran setelah nikah, ini apalagi.. ta’aruf itu
enak, pasti jadi!! Hel* -_- pasti ribut iya..
udahlah ta’arufan aja gaakan zina! ya bener sih, emm tapi entah saya belum
percaya, haha teman saya masi suka curhat kalo kakaknya ta’arufan tapi ya
telfonan dan sms an. Hahaha maap maap jadi underestimate dengan ta’aruf.
Sebut saja cewe A dan cowo B keduanya tidak
saling mengenal dan berasal dari murobbi yang berbeda. (Jadi murobbi itu
sebutan guru (ustadzah) waktu mentoring). Ketika A sudah merasa siap untuk
nikah, A membuat semacam proposal yang isinya data diri, kesukaan, hobby,
sifat, pekerjaan, dan TIPE CEWE yang akan dicari.. Sebelumnya A mempunyai guru
yang dia percaya dan A sangat manut dengan guru nya, terpilihlah guru A sebagai perantaranya, A memberikan
proposal ke guru nya. Kemudian A menunggu, dan menunggu.. suatu hari guru A
bertemu dengan temannya guru B yang sudah sangat akrab, guru A mengobrol-ngobrol
dan berakhir dengan penunjukan proposal A yang ada ditangannya. guru A
mempromosikan A dan guru B tertarik. Kebetulan guru B melihat bahwa tipe yang
diinginkan A mirip dengan salah satu murid nya, yakni B. Kemudian guru B dengan
inisiatifnya memberikan proposal A secara diam-diam, dan B cocok. Jadilah
mereka, -tamat-
Pertanyaan saya adalah
Sebegitu percayanya A dengan gurunya, sampai rela
masa depannya (calon istrinya) di tentukan gurunya.. hehe maap ya pertanyaanku
agak gimana gitu wqwq
Yang kedua, kalo saya punya guru yang banyak
gimana dong, bolehkah saya memberikan beberapa proposal ke beberapa guru saya? Hahaha
jualan dong saya
Yang ketiga, kalo gitu kalo saya nih
perantaranya, saya bisa dong baca data dari yg punya proposal..
Buset dah pertanyaan saya..
Ya emang gitu, itu namanya santri yang udah
manut ke guru kebanyakan pasti begitu. Hehe dan ternyata diperbolehkan
memberikan beberapa proposal ke beberapa guru, dan jelas guru boleh membaca!!
---
WAIT
..
Jangan salah paham dulu ya mengenai ta’aruf
Pada dasarnya ta’aruf adalah baik dan memang
baik
Semua yang saya pikir macem-macem diatas bukan
berarti salah atau tidak benar.
Ta’aruf ada bimbingannya dan ta’aruf tidak
begitu menakutkan seperti yang kalian pikir hahaha
TA’ARUF memanglah ta’aruf
Karena ta’aruf artinya mengenal, saling
mengenal
Bukan ujuk-ujuk dan tiba-tiba
..
Kalo dulu saya ditanya versi pacaran atau ta’aruf?
Saya no buat keduanya,
Sekarang setelah saya belajar dan ngaji,
Saya jadi paham apa itu ta’aruf, and fotunately
I say yes for this one
So why it was forbidden and being wrong..
..
Bukan berarti taaruf tidak bisa saling mengenal
dan bercakap.
Ta’aruf mengajarkan kebaikan, ta’aruf
mengenalkan kepada menghargai lawan jenis dan tidak melampaui batas, ta’aruf mengajarkan
norma dan kesetiaan, ta’aruf mengajarkan kasih saying, ta’aruf menghargai
anugerah tuhan tentang rasa “cinta” –eaaa baper huahaha dan bagaimana cinta itu
dijaga bukan di salurkan karena cinta itu masih suci tidak untuk dikotori,
biarlah cinta itu tertanam dalam doa-doa hingga untaian doa itu terjalin dalam ikatan
tali ijab. --Yaampun gakuaaat
Dalam al-qur’an hanya ada 1 kata yang tersebut
dalam surat Al-Hujurat ayat 13, ta’aruf berasal dari kata lita’arafuu yang
berarti perkenalan.
Ta’aruf adalah kegiatan bersilaturrahmi,
berkenalan, dan bertatap muka (diperbolehkan), bisa dikatakan dengan tujuan, ingin
mendapat jodoh, bisa juga dilakukan oleh kedua keluarga untuk menunggu keputusan
anak, bersedia melanjutkan apa tidak.
Artinya disini ta’aruf lebih kepada pencarian
informasi sedetail-detailnya dengan maksud agar informasi tersebut berguna sebagai
bahan pertimbangan ke langkah berikutnya.
Bersambung..
;)
*tulisan berasal dari opini pribadi, hasil argumen setelah melalui proses ngaji dan mencari sumber,
ngaji kitab Syekh Nawawi Al-Ghassani,
belum komplit
0 comments